Sistem Informasi Desa Pekuncen

shape
Gambar Artikel

Perjuangan Petani Membuahkan Hasil, Padi Diserap Bulog Dengan Harga 6.500 Perkg

Petani Masyarakat Adat Bonokeling Banyumas  melakukan kegiatan panen perdana tanaman padi di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas pada  Kamis, 20 Maret 2025.

Dari Hasil panen, Masyarakat Adat Bonokeling, padi tersebut langsung dibeli oleh Perum Bulog sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) senilai Rp 6.500/kg gabah kering sawah. Tentunya dengan harga Rp 6.500/kg gabah telah memberikan dampak positif bagi para petani.

Kami juga dari Masyarakat Adat Banokeling berharap untuk panen berikutnya agar Perum Bulog tetap konsisten dalam persoalan pembelian gabah dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah.

Kepala Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Karso, SPd, menyampaikan bahwa dengan harga pembelian yang dipatok pemerintah, petani sangat senang.

"Kami selaku perwakilan dari petani sangat bahagia, dan dalam kesempatan kali ini, kami selaku perwakilan petani  Adat Banokeling  menyampaikan terima kasih banyak kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto. Beliau merupakan persiden yang perhatiannya luar biasa kepada sektor pertanian khususnya untuk para petani Indonesia. " kata Karso di sela-sela kesibukannya memanen padi di sawahnya, Sabtu (22/3/2025).

Lebih lanjut Karso juga menyampaikan bahwa di Desa Pekuncen, Jatilawang terdapat 65 hektar lahan sawah yang ditanami padi, dan 200 lahan teras sering yang ditanami palawija, baik berupa jagung, singkong atau tanaman pangan lainnya. 

"Kami juga berharap tanaman singkong di desa kami kalau bisa juga dibeli pemerintah. Karena, harga hari ini jauh dari ketetapan pemerintah. Yaitu hanya Rp1.000,00/kg, yang seharusnya Rp1.500,00/kg menurut aturan pemerintah," keluh Karso.

Sementara itu, Edi Sudarnoto, Ketua Relawan Pekatik'e Mas Dar wilayah Adat Bonokeling menyampaikan kalau hari ini, Sabtu (22/3/2025). sudah hari ketiga Keluarga Besar Bonokeling melakukan panen padi secara serempak.

"Dan Alhamdulillah di panen perdananya, semua hasil panen terserap ke Perum Bulog dan dibeli dengan harga sesuai HPP," katanya.

Meskipun pada kenyataannya, masih banyak hasil panenan padi dari masyarakat yang belum terserap di Perum Bulog yang katanya hanya mampu menyerap 10 ton di setiap wilayah kecamatan.

"Sementara di desa kami mungkin lebih dari 100 ton hasil panen padi untuk panen raya saat ini," kata Edi Sudarnoto.

Menyadari kondisi Perum Bulog Kabupaten Banyumas saat ini, Edi Sudarnoto bersama Karso, Kades Pekuncen berinisiatif, untuk menyimpan gabah keringnya di lumbung-lumbung padi yang ada di tiap RT.


Tulis Komentar